Kamis, 27 Juni 2013

Kancing Genetika

Inget banget waktu zaman-zaman kuliah praktikum pake kancing genetika...
Dari zaman "bareto" banget alias dari zaman SMA udah penasaran banget sama benda "asing" itu..
KANCING GENETIKA.. dari namanya udah rada aneh, apa hubungannya genetika sama kancing coba??
:D

Sekitar tahun ke 3 menjadi seorang mahasiswa pendidikan biologi, akhirnya kepenasaran itu terjawab, waktu itu ngontrak mata kuliah Genetika, kebetulan dosennya sudah tiada dan akhirnya digantikan oleh seorang asisten dosen yang cukup saya kagumi kepribadiannya... ^_* (ting!!)

Oke, berawal dari soal hukum Mendel 1 (hukum segregasi) dan hukum Mendel 2...
Tentang bunyi kedua hukum tersebut tentunya sudah tak perlu dibahas lagi karena udah familiar banget, dari sejak BIOLOGI kelas 3 SMA hal ini udah dibahas bahkan dijadikan soal di UN.
Intinya, hukum mendel 1 menerangkan bahwa perbandingan genotipe dari hasil persilangan antara 2 individu yang memiliki satu sifat beda adalah 1:2:1 sedangkan perbandingan fenotipe nya adalah 3:1. Sedangkan hukum mendel 2 menjelaskan bahwa perbandingan fenotipe dari hasil persilangan antara 2 individu yang memiliki dua sifat beda adalah 9:3:3:1.

Lalu apa hubungannya dengan kancing Genetika?
Kancing genetika adalah sebuah alat peraga untuk menyelidiki kemungkinan kombinasi gen serta prinsip-prinsip genetik, diantaranya persilangan dihibrid dan monohibrid. Kancing-kancing genetika ini dalam satu kotak kayu atau plastik yang disebut "KOTAK GENETIKA" terdapat  500 pasang kancing dengan kombinasi 5 warna. Nah, tiap kancing genetika itu sebenarnya berpasangan, satu kancing bisa kita belah menjadi 2, satu sisi dengan pengunci (kerap kali disebut "si jantan") dan sisi lainnya tanpa pengunci (kerap kali disebut "si betina"). Seperti inilah kotak genetika dengan kancing genetika itu. 


Gambar 1. Kotak Genetika


Terus cara menggunakannya bagaimana?
It's so easy to use... tapi tetap harus disesuaikan dengan tujuan praktikumnya dulu. Disini saya akan membahas untuk penggunaan persilangan monohibrid dengan dihibrid.

Persilangan Monohibrid
Untuk melakukan praktikum ini, kita hanya membutuhkan 2 warna dari kancing genetika. Tidak ada penentuan warna, alias sesuka hati kita.. :D misalnya warna hitam dan putih.
Next, kita belah-belah dulu tiap kancing sehingga terpisah antara "si jantan" dan "si betina". Selanjutnya seperti prosedur saat praktikum saya dulu waktu kuliah.

1.      Menentukan bahwa kancing warna hitam merupakan sifat dominan (bulat) sedangkan kancing warna putih merupakan sifat resesif (kisut).
2.     Memisahkan kancing jantan dan kancing betina untuk kedua warna.
3.     Memasukan kancing jantan baik berwarna hitam dan putih ke dalam kotak yang sama, begitu pula kancing betina, memasukannya ke dalam kotak yang berbeda.
4.     Mengambil masing-masing antara yang jantan dengan kancing yang betina dari masing-masing kotak. Mata kamu harus dalam keadaan tertutup.
5.     Melakukan langkah no.4 hingga kancing genetika pada tiap kotak habis.
6.  Mencatat tabulasi hasil pengambilan kancing.

Hasil yang diharapkan pada praktikum ini adalah terbuktinya perbandingan fenotip 1:2:1, namun berdasarkan pengalaman saat kuliah hanya sekitar 20% praktikan yang dapat membuktikan hal tersebut. Sedangkan 80% lainnya tidak berhasil. Secara umum kesalahan terjadi karena pada saat pengambilan secara acak dan memasangkan kancing genetik terjadi kesalahan disebabkan oleh kurangnya ketelitian dalam pencatatan hasil persilangan, terjadi pengambilan kancing yang lebih atau kurang di dalam kotak, dan kurang kompaknya para praktikan dalam mengambil kancing, menyebutkan, dan mencatatnya sehingga terdapat perbedaan rasio fenotif dan rasio genotifnya dengan hukum Mendel. Peluang menyangkut derajat kepastian apakah suatu kejadian terjadi atau tidak, dalam ilmu genetika segregasi dan rekombinasi gen juga didasarkan pada hukum peluang. Rasio persilangan heterozigot adalah 3:1 jika sifat tersebut diturunkan secara dominan penuh. Jika terjadi persilangan dan hasilnya tidak sesuai dengan teori, kita dapat menguji penyimpangan ini dengan uji Chi-square degan rumus sebagai berikut:

X2 = ∑ (O.E)2 : E
dengan:
X2 = Chi Quadrat
O = Nilai pengamatan
E = Nilai harapan
∑ = Sigma ( Jumlah dari nilai-nilai)

Persilangan Dihibrid
Untuk melakukan praktikum ini, hanya berbeda sedikit dengan persilangan monohibrid. Dalam persilangan ini kita  membutuhkan 4 warna dari kancing genetika. Tidak ada penentuan warna, alias sesuka hati kita.. :D misalnya warna hitam-putih dan merah-kuning
Next, kita belah-belah dulu tiap kancing sehingga terpisah antara "si jantan" dan "si betina". Selanjutnya seperti prosedur saat praktikum saya dulu waktu kuliah.

  1.  Memisahkan kancing genetika sebanyak 4 warna, masing-masing warna 50 buah.
  2. Menentukan bahwa kancing warna hitam merupakan sifat dominan (bulat) sedangkan kancing warna putih merupakan sifat resesif (kisut), dan menentukan bahwa kancing warna merah sifat dominan resesif (hijau) sedangkan warna kuning bersifat dominan (kuning). 
  3. Memisahkan tiap-tiap warna menjadi dua bagian yang sama, satu bagian sebagai gamet jantan dan satu bagian yang lain menjadi gamet betina.
  4.  Mengancingkan dua kancing menjadi satu dengan kombinasi warna yang berbeda-beda. Caranya 2 orang (Kamu dan rekan kamu) memegang masing-masing 2 warna, misal kamu memegang warna hitam-putih dan rekan kamu memegang warna merah-kuning. Saat memasangkan, mata dalam keadaan tertutup dan harus serentak antara kamu dengan rekan kamu.
  5. Mencatat dalam tabel yang telah tersedia.
Jika hasil percobaan mendekati nilai teoritis dapat disebut data yang diambil itu baik, dan tak ada faktor lain yang mengganggu. Namun, jika perbandingan nilai pengamatan dengan nilai harapan makin menjauhi angka 1, data itu buruk, dan pernyataan fenotif tentang karakter yang diselidiki berarti dipengaruhi oleh faktor lain (berdasarkan nilai peluang yang diperoleh dari perhitungan dengan rumus chi-kuadrat).

Source:
http://www.karyagrahaagung.com/functs/viewthumb.php?id=foto_apbfs_96_6.gif&w=500%22
http://id.wikipedia.org/wiki/Kotak_genetik
Heryana, Nanang dan Rahma Mardia. (2011). Penuntun Praktikum Genetika. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi.
http://endick.wordpress.com/2008/01/30/percobaan-mendel-2/ 
http://erikarianto.wordpress.com/2008/01/07/persilangan-dihibrid/
http://www.scribd.com/doc/16648889/Laporan-Persilangan-Dihibrida 
http://images.dwiuwi.multiply.multiplycontent.com 
http://imapoenya.blogspot.com/2010/11/laporan-genetika-persilangan-monohibrid.html 
http://suaramahasiswafaperta.blogspot.com/2011/03/laporan-praktikum-genetika-hukum-mendel.html 
http://www.scribd.com/doc/27992718/Praktikum-Vii-Genetika-Topik-Tujuan-Persilangan

Tema : Sel adalah Unit Dasar Bagi Struktur dan Fungsi Organisme

Dalam jenjang struktural kehidupan, sel memiliki tempat istimewasebagai tingkat organisasi terendah yang dapat melakukan semua aktivitas yang dibutuhkan agar tetap hidup. Terlebih lagi, semua aktivitas organisme didasarkan pada aktivitas sel. Misalnya pembelahan sel untuk membentuk sel-sel baru adalah dasar bagi semua reproduksi dan bagi pertumbuhan serta perbaikan organisme multiselular. Contoh lain, pergerakan mata Anda saat membaca baris ini didasarkan pada aktivitas sel otot dan sel saraf. Bahkan suatu proses global seperti siklus karbon merupakan produk kumulatif dari aktivitas selular, termasuk fotosintesis yang terjadi dalam kloroplas sel daun. Memahami bagaimana sel bekerja merupakan salah satu fokus utama riset biologi.

Semua sel memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Misalnya, setiap sel diselubungi oleh membran yang meregulasi lalu lintas materi antara sel dan lingkungannya. Setiap sel juga menggunakan DNA sebagai informasi genetik. Akan tetapi, kita dapat membedakan dua bentuk utama sel, sel prokariot dan sel eukariot. Sel-sel pada dua kelompok mikroorganisme yang disebut bakteri dan arkea adalah sel prokariot. Semua bentuk lain kehidupan, termasuk tumbuhan dan hewan, tersusun atas sel eukariot.


Sel eukariot (eukaryotic cell) terbagi oleh membran internal menjadi berbagai organel terselubung-membran, misalnya yang Anda lihat pada gambar diatas. Pada sebagian besar sel eukariot, organel terbesar adalah nukleus (inti), yang mengandung DNA sel. Organel lain terletak dalam sitoplasma, keseluruhan wilayah antara nukleus dan membran terluar sel. Seperti yang ditunjukan pada gambar di atas, sel prokariot jauh lebih sederhana dan umumnya lebih kecil daripada sel eukariot. Dalam sel prokariot (prokaryotic cell), DNA tidak dipisahkan dari bagian sel yang lain oleh selubung di dalam nukleus yang dibatasi membran. Sel prokariot juga tidak memiliki organel terselubung membran lain yang mencirikan sel eukariot. Namun, terlepas dari apakah suatu organisme memiliki sel prokariot atau eukariot, struktur dan fungsinya bergantung pada sel.


 Source :


Tema : Struktur dan Fungsi Berkorelasi pada Semua Tingkat Organisasi Biologis

Dalam kehidupan, terdapat sebuah gagasan bahwa bentuk sesuai dengan fungsi dan hal tersebut bisa Anda sadari dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya obeng disesuaikan untuk mengencangkan atau melonggarkan sekrup, martil sesuai untuk memalu paku. Bagaimana suatu alat bekerja berkolerasi dengan strukturnya. Pada biologi, gagasan ini menjadi panduan bagi anatomi kehidupan pada semua tingkat strukturalnya. Contohnya terlihat pada daun: Bentuk daun yang tipis dan pipih memaksimalkan banyak cahaya yang dapat ditangkap oleh kloroplas. Menganalisis suatu struktur biologis memberi kita petunjuk mengenai apakah struktur tersebut dan bagaimana bekerjanya. Sebaliknya mengenai fungsi sesuatu memberikan wawasan mengenai konstruksinya. Dari kingdom hewan, sayap burung menjadi contoh tambahan bagi tema struktur-fungsi ini. Berikut ini beberapa peraga mengenai tema struktur-fungsi:

(a) sayap seekor burung memiliki bentuk yang efisien secara aerodinamis.










(b) tulang-tulang sayap memiliki struktur internal seperti sarang lebah yang kuat namun ringan.








(c) otot-otot terbang dikontrol oleh neuron (sel saraf), yang meneruskan sinyal. Dengan penjuluran yang panjang, neuron memiliki struktur yang amat baik untuk komunikasi dalam tubuh.








(d) Otot-otot terbang memperoleh energi dalam bentuk yang bisa digunakan dari organel yang disebut mitokondria. Mitokondria memiliki membran dalam yang sangat berlipat-lipat. Molekul yang tertanam pada membran dalam melaksanakan banyak langkah dalam produksi energi, dan pelipatan ke dalam mengemas membran sangat luas  ini kedalam wadah yang kecil.

Sekarang... coba Anda pikirkan! 
Bagaimana bentuk tangan manusia bisa sesuai dengan fungsinya?

Rabu, 26 Juni 2013

Kejutan-Kejutan Sang Pencipta

Kejutan-kejutan itu datang tak sedikitpun memberi tahu tentang kedatangannya...

Hal pertama adalah mencairnya penunjang pendidikan siklus ke-2, rasa senangnya hingga ingin memakan semua ramen yang ada di OISHI!! :D

Hal yang kedua adalah perayaan hari jadi relationship yang ke-2 tahun, rasanya mimpi bisa benar-benar dicintai dan disayangi hingga 2 tahun... :*

Hal yang ketiga adalah hal yang mungkin bisa dikatakan "apes-nya" saingan yang tak pernah bermain sportif... dunia nya seakan dibalikan oleh Alloh 180 derajat! Tak ada lagi binar-binar kekaguman padanya, semua orang yang awalnya simpati menjadi sangat kecewa dan yang pada awalnya begitu tersakiti olehnya merasa inilah hal yang mereka tunggu untuk membalas sakit hatinya...

Hal yang keempat adalah menjadi mahasiswa dengan grade "tertinggi" di jurusan, rasa bangga dan senangnya  hingga ingin terbang ke langit dan berguling-guling di awan... :p #meski saat dirasa-rasa rasa senangnya seakan sedikit hambar...

Hal kelima adalah akhirnya gelar S.Pd. itu dapat diraih... dengan bangga berfoto dengan keluarga dan kekasih sambil bertoga lengkap dengan kebaya yang indah dan riasan yang cantik... sungguh sangat ISTIMEWA!!! :D :D

Hal keenam adalah hal yang mungkin menjadi rasa pahitnya setelah begitu banyak hal yang manis. Sulitnya mencari pekerjaan menjadi seorang guru karena adanya kebijakan Pemerintah yang dirasa hanya menguntungkan beberapa pihak di "KOTA" saja... rasanya ingin berteriak dihadapan wajah yang membuat kebijakan itu "PEngHalang NIAT BAIK orang!!" :/

Hal ketujuh adalah hal yang masih sama, meski akhirnya ada binar-binar cahaya tapi sesungguhnya ini adalah jurang yang kelam. Betapa inginnya bekerja hingga harus terjebak disebuah lembaga yang selalu menyebut diri mereka memiliki segala kebaikan dibanding yang lainnya. Memang untuk hal strategi mereka begitu "WAHID" tak ada yang bisa menandingi sejauh ini... tapi untuk soal memperlakukan seseorang bisa dikatakan paling "Loser". MEngapa tidak? Kenapa harus terus setiap kali membahas soal almamater seorang pelamar dengan menjelek-jelekannya tapi si pelamar itu bukannya langsung di "DEPAK" tapi diberi kesempatan... hingga akhirnya perasaan ini yang aku rasa... HArusnya dididik keras itu membangkitkan semangat, yang ada hanyalah perasaan sinis ingin pergi dari bayang-bayangnya... sungguh sangat buruk perasaan ku setiap hari... #Kamis ini saya resign pak! :)

Hal kedelapan adalah.... rasanya belum ada,, semoga hal inilah yang aku inginkan dan aku perjuangkan dengan terus memohan dan meminta pada Alloh, menjadi seorang GURU BIOLOGI dan PNS guru ataupun PNS DINAS... Semoga segala ikhitiar dan kesabaran ini membuahkan hal yang indah sebagai hadiah terindah dari Alloh kepada aku sebagai hambanya... AMIIn... :D