Alhamdulillaaaah... pada baek2... :))
Semoga solid sampai akhirrrrr....
Amiiin...
FIGHTING!!!
Sabtu, 14 Juli 2012
Rabu, 11 Juli 2012
Laporan Tekanan Akar
Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup.
Air mempunyai peranan sangat penting
karena air merupakan bahan pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh makhluk
hidup. Air juga digunakan sebagai medium enzimatis. Air sangat penting bagi
tumbuhan. 30% sampai 90% berat tumbuhan tersusun atas air. Tumbuhan menggunakan
air pada proses fotosintesis. Mineral-mineral yang diserap oleh akar harus
terlarut juga dalam air.
Potensi air di atmosfer umunya lebih rendah daripada
potensi air dalam tanah. Perbedaan potensi air ini menimbulkan daya dorong
terhadap translokasi air dari larutan tanah, melewati tanaman ke atmosfer. Penyerapan
air berkaitan dengan metabolisme dan faktor lain yang berpengaruh pada
metabolisme sebagai pengaruh tidak langsung. Rendahnya suhu, kurangnya oksigen
dan senyawa toksik akan menekan penyerapan air, karena akan mengganggu
metabolisme. Demikian halnya aliran air antara vakuola dan sitoplasma
dikendalikan oleh perbedaan potensi air. Faktor
yang mempengaruhi penyerapan air yaitu: faktor lingkungan seperti ketersediaan
air, aerasi, konsentrasi larutan tanah, suhu dan faktor tanaman seperti laju
transpirasi tanaman, sistem perakaran, metabolisme.
Adanya dua teori mengenai pengangkutan air
dan mineral ke atas oleh xilem, yaitu teori tekanan akar dan teori Dixon-Zoly.
Teori tekanan akar menyatakan bahwaair dan mineral terangkut ke ataskarena
adanya tekanan akar. Diduga, tekanan akar ini terjadi karena perbedaan konsentrasi
air pada air tanah dengan cairan pada saluran xilem. Menurut teori Dixon-Zoly,
naiknya air ke atas disebabkan karena tarikan dari atas, yaitu daun yang
melakukan transpirasi. Meskipun ada beberapa teori tentang pengangkutan air dan
mineral di dalam tumbuhan, proses yang berperan penting adalah osmosis, difusi,
dan transpor aktif.
Selanjutnya klik link di bawah ini : http://www.4shared.com/office/jGwe8bPh/LAPORAN_TEKANAN_AKAR_PADA_TUMB.html
Powerpoint Mata Kuliah Kapita Selekta
HAiii... buat yang butuh, ini nih... dari Dosenku tercinta (Prof. Dedi)... buat bahan UAS
But!! follow my blog dlu yaaah... :))
http://www.4shared.com/file/M3gXove8/BAHAN_PENGEMBANGAN_BAHAN_AJAR_.html
But!! follow my blog dlu yaaah... :))
http://www.4shared.com/file/M3gXove8/BAHAN_PENGEMBANGAN_BAHAN_AJAR_.html
NO PLagiaTT...
Laporan Kromatografi
Tumbuhan
memiliki berbagai macam pigmen yang terdapat pada
daunnya. Pigmen tersebut berfungsi dalam menangkap
cahaya untuk keperluan fotosintesis yaitu suatu reaksi
anabolisme yang menghasilkan senyawa glukosa dan oksigen. Adapun pigmen yang
berperan adalah klorofil atau zat hijau pada daun. Dalam fotosintesis, klorofil
merupakan katalisator fotosintesis yang sangat penting
dalam semua jaringan tumbuhan berfotosintesis. Selain klorofil, di dalam
tumbuhan juga terdapat pigmen warna lain yang disebut karotenoid. Selain
sebagai pigmen warna, karotenoid juga membantu dalam fotosintesis. Terdapat
lebih dari 300 jenis karotenoid, tetapi yang terdapat dalam tumbuhan tinggi
hanya sedikit, umumnya berupa karoten. Salah satu turunan karotenoid, yaitu
hidrokarbon tak jenuh turunan likopen atau turunan likopen teroksigenesi
dikenal sebagai xantofil. Xantofil yang umum terdapat berupa monohidroksikaroten
(ketrin dan rubixantin),dihdroksi-karoten (zeakantin)atau
dihidroksi-epoksikaroten(violaxantin).
Untuk mengetahui pigmen-pigmen yang berada dalam daun
suatu tumbuhan maka dilakukan suatu cara yang dinamakan kromatografi. Kromatografi adalah
teknik pemisahan warna yang paling sederhana dengan teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase.Kromatografi
pertama kali diberikan oleh Michael Tswett, seorang ahli botani Rusia, pada
tahun 1906.
Proses kromatografi didasarkan pada perbedaan
distribusi dari penyusunan cuplikan antara dua fasa, salah satu diantaranya
bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan di dalamnya zat-zat
itu menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan dalam absorpsi,
partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion. Ada
beberapa macam kromatografi, yaitu:
a. Kromatografi
Lapis Tipis
Yaitu
kromatografi yang menggunakan lempeng gelas atau alumunium yang dilapisi dengan
lapisan tipis alumina, silika gel, atau bahan serbuk lainnya. Kromatografi
lapis tipis pada umumnya dijadikan metode pilihan pertama pada pemisahan dengan
kromatografi.
b. Kromatografi
Penukar Ion
Merupakan
bidang khusus kromatografi cairan-cairan. Seperti namanya, system ini khusus
digunakan untuk spesies ion.
c. Kromatografi
Penyaringan Gel
Merupakan
proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari modifikasi dekstran-molekul
polisakarida linier yang mempunyai ikatan silang.Kromatografi permeasi gel
merupakan teknik serupa yang menggunakan polistirena yang berguna untuk
pemisahan polimer.
d. Elektoforesis
Merupakan
kromatografi yang diberi medan listrik disisinya dan tegak lurus aliran fasa
gerak. Senyawa bermuatan positif akan menuju ke katode dan anion menuju ke
anoda. Sedangkan kecepatan gerak tergantung pada besarnya muatan.
e. Kromatografi
Kertas
Merupakan
kromatografi cairan-cairan dimana sebagai fasa diam adalah lapisan tipis air
yang diserap dari lembab udara oleh kertas jenis fasa cair lainnya dapat
digunakan. Teknik ini sangat sederhana.
Prinsip
dasar kromatografi kertas adalah partisi multiplikatif suatu senyawa antara dua
cairan yang saling tidak bercampur. Jadi partisi suatu senyawa terjadi antara
kompleks selulosa-air dan fasa mobil yang melewatinya berupa pelarut organik
yang sudah dijenuhkan dengan air atau campuran pelarut.
Cara
melakukannya, cuplikan
yang mengandung campuran yang akan dipisahkan diteteskan/diletakkan pada daerah
yang diberi tanda di atas sepotong kertas saring dimana ia akan meluas
membentuk noda yang bulat. Bila noda telah kering, kertas dimasukkan dalam
bejana tertutup yang sesuai dengan satu ujung, dimana tetesan cuplikan
ditempatkan, tercelup dalam pelarut yang dipilih sebagai fasa bergerak (jangan
sampai noda tercelup karena berarti senyawa yang akan dipisahkan akan terlarut
dari kertas).
Pelarut bergerak
melalui serat dari kertas oleh gaya kapiler dan menggerakkan komponen dari
campuran cuplikan pada perbedaan jarak dalam arah aliran pelarut. Bila
permukaan pelarut telah bergerak sampai jarak yang cukup jauhnya atau setelah
waktu yang telah ditentukan, kertas diambil dari bejana dan kedudukan dari
permukaan pelarut diberi tanda dan lembaran kertas dibiarkan kering. Jika senyawa-senyawa
berwarna maka mereka akan terlihat sebagai pita atau noda yang terpisah.
Selengkapnya.... http://www.4shared.com/file/j5HDw3aE/KROMATOGRAFI_siap.html
Metode Kuadrat
KURVA LUAS MINIMAL
(METODE KUADRAT)
LAPORAN
Dilaporkan untuk
memenuhi salah satu tugas praktikum Mata Kuliah
Ekologi Tumbuhan
Disusun oleh
Kelompok 3 Kelas 3B
Aji Rahmat Fuadi
|
092154051
|
Nita Rahmawati
|
092154054
|
Ai Lita Yulianti
|
092154055
|
Wina Purnamasari D.
|
092154060
|
Nina Ratnaningsih
|
092154067
|
Ema Susanti
|
092154070
|
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012
KURVA LUAS MINIMAL
(Metode Kuadrat)
A.
Tujuan
Menentukan
luas petak minimum yang representatif dengan komunitas tumbuhan yang dianalisis.
B.
Landasan
teori
Luas
minimum atau kurava spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk
menganalisis suatu vegetasi yang menggunaka petak contoh (kuadrat). Luas
minimum digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh (sampling area) yang
dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu
yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan
keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut. Makin tinggi
keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, maki luas petak contoh
yang digunakan. Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar, empat
persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum yang
mewakili vegetasi hasil luas minimum, akan dijadikan patokan dalam analisis
vegetasi dengan metode kuadrat.
Metode Kuadrat adalah salah satu metode dengan bentuk
sampel dapat berupa segi empat atau lingkaran dengan luas tertentu. Hal ini
tergantung pada bentuk vegetasi. Berdasarkan metode pantauan luas minimum akan
dapat di tentukan luas kuadrat yang di perlukan untuk setiap bentuk vegetasi
tadi. Untuk setiap plot yang di sebarkan di lakukan perhitungan terhadap
variabel-variabel kerapatan, kerimbunan dan frekuensi. Variabel kerimbunan dan
kerapatan di tentukan berdasarkan luas kerapatan. Dari spesies yang di temukan
dari sejumlah kuadrat yang di buat.
Metode
kuadrat
pada umumnya dilakukan jika hanya vegetasi tingkat pohon saja yang menjadi
bahan penelitian. Metode ini mudah dan lebih cepat digunakan untuk mengetahui
komposisi, dominansi pohon dan menaksir volumenya.
Keragaman spesies dapat diambil untuk menanadai
jumlah spesies dalam suatu daerah tertentu atau sebagai jumlah spesies diantara
jumlah total individu dari seluruh spesies yang ada. Hubungan ini dapaat
dinyatakan secara numerik sebagai indeks keragaman atau indeks nilai penting.
Kerapatan
(K) = Jumlah individu
Luas petak ukur
Luas petak ukur
Kerapatan
relatif (KR) = Kerapatan satu jenis
x 100%
Kerapatan seluruh jenis
Kerapatan seluruh jenis
Frekwensi
(F) = Jumlah
petak penemuan suatu jenis
Jumlah seluruh petak
Jumlah seluruh petak
Frekwensi
relatif (FR) = Frekwensi suatu jenis x
100%
Frekwensi seluruh jenis
Frekwensi seluruh jenis
Dominansi
(D) = Luas Bidang Dasar suatu jenis
Luas petak ukur
Luas petak ukur
Dominansi
relatif (DR)
= Dominansi suatu jenis x 100%
Dominansi seluruh jenis
Dominansi seluruh jenis
Nilai Penting
= Kr + Dr + Fr
C.
Alat
dan Bahan
1. Tali
2. Patok
(± 15 buah)
3. Meteran
4. Alat
tulis Catatan
D.
Prosedur
percobaan
1. Menetukan
daerah yang akan diuji keanekaragaman vegetasinya.
2. Membuat
kuadrat pada daerah yang sudah ditentukan di tempat tersebut dengan laus 0,5 m2
x 0,5 m2.
3. Menghitung
dan mencatat jenis tumbuhan yang ada pada luas kuadrat tersebut.
4. Kemudian
kuadrat diperluas 2 kali dan menghitung kembali tambahan spesies yang baru.
5. Perluasan
kuadrat diteruskan sampai tidak ada tambahan spesies yang baru dari setiap
perluasan kuadrat 2 kali luas kuadrat sebelumnya.
6. Menghitung jumlah spesies yang ada dan perluasan
kuadrat disusun dalam suatu table dan kemudian menggambar kurva. Kurva ini
disebut kurva minimum.
Pembahasan
Penelitian ini menggunakan metode kuadrat
yang bertujuan untuk mengetahui luas minimum vegetasi di suatu tempat. Metode
kuadrat cocok diterapkan untuk daerah mana saja namun ada sumber
lain yang mengatakan bahwa metode ini lebih cocok
digunakan untuk daerah dengan vegetasinya tersebar seperti vegetasi hutan dan
vegetasi kompleks lainnya (berupa pohon)
karena dalam metode ini dilakukan penghitungan
secara manual terhadap jumlah pohon yang tumbuh, jika berupa rumput atau
tumbuhan lainnya yang berupa herba pendek akan memakan waktu yang sangat lama.
Metode ini memiliki keuntungan dalam hal bahwa metode kuadran mudah dan
lebih cepat digunakan untuk mengetahui komposisi, dominansi pohon dan menaksir
volumenya. Sedangkan
kerugian atau kelemahannya adalah dalam hal perlu ketelitian yang ekstra dan
kesabaran untuk menghitung jumlah tumbuhan yang tumbuh serta lebih baik digunakan hanya untuk menghitung vegetasi berupa pohon saja. Dari
hasil pengamatan dapat dijelaskan bahwa keragaman vegetasi yang berada di kebun
Botani yang terletak di belakang gedung FKIP Universitas Siliwangi cukup
banyak. Hal tersebut terbukti melalui perluasan Kuadrat mencapai 8 kotak
kuadrat. Dari
kurva tersebut, dapat terlihat bahwa terjadi garis mendatar dari luas kuadrat
I+II+III+IV+V+VI+VI dengan I+II+III+IV+V+VI+VII+VIII yang berarti sudah tidak
ada penambahan spesies baru setelah luas kuadrat I+II+III+IV+V+VI+VII+VI. Sehingga
dapat diketahui bahwa luas minimum untuk vegetasi di kebun Botani belakang
gedung FKIP adalah luas kuadrat I+II+III+IV+V+VI+ VII+VI yaitu 4m x 2m = 8 m2.
Tabel 1. Menentukan Luas Kurva Minimum
Luas
Kuadrat
|
Spesies
|
|
Jumlah
Spesies
|
Penambahan
Spesies
|
|
I
|
5
|
0
|
I+II
|
9
|
4
|
I+II+III
|
11
|
2
|
I+II+III+IV
|
12
|
1
|
I+II+III+IV+V
|
14
|
2
|
I+II+III+IV+V+VI
|
20
|
6
|
I+II+III+IV+V+VI+VII
|
20
|
0
|
I+II+III+IV+V+VI+VII+VIII
|
20
|
0
|
Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa
luas petak minimum yang representative dengan komunitas tumbuhan di kebun
botani belakang gedung FKIP Universitas Siliwangi adalah luas kuadrat
I+II+III+IV+V+ VI+VII+VI sebesar 8 m2.
Daftar
Pustaka
Fauzi Rohman,
Imam. (2012). Metode Analisis Vegetasi. Blog Online. [14 April 2012].
Anugrah, Novia. (2011).
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan Struktur dan Komposisi Hutan. Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.
Sabtu, 07 Juli 2012
Zoologi Mammalia
Secara umum sistem organ pada mammalia adalah sebagai
berikut.
1. Sistem saraf
. Sistem saraf pada mamalia, secara general
memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum
berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum
juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4
buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus
anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang
hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus,
cerebellum dan medulla oblongata.
2. Sistem Respirasi.
Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal
yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah
epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam
ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang
diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang
iga (dengan gerakan melengkung keluar).
3. Sistem Sirkulasi.
Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua
atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda
(sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan
semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen
dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan
endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya
dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.
4. Sistem Pencernaan.
Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan
dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar
ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung
empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam
duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm,
mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.
Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus,
duodenum, ileum, rectum, dan anus.
5. Sistem Ekskresi.
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median
ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui
ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin
melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah,
tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki
saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan
saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
6.
Sistem
Reproduksi. Hewan
mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam
uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis
hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan
cara reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki
tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah,
seperti Ordo Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan
kangguru), platypus masih bertelur dan mengerami telurnya. Sedangkan pada kangguru
yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama beberapa hari,
larva yang kemudian menetas segera keluar dari uterus dan masuk dalam kantong
perut (marsupium) dan menghisap air susu dari putting-putting induknya. Pada
mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio
dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih
lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang
mengangkut nutrisi dari tubuh induknya.
Sedangkan
untuk deskripsi masing-masing spesies yang dijadikan spesimen adalah sebagai
berikut.
1. Tupaia javanica
(Tupai).
Tupai merupakan salah satu hewan mammalia dari ordo
Rodentia karena hewan ini memiliki gigi seri seperti pahat seperti hewsn
Rodentia lainnya. Tubuhnya meliputi kepala,leher, badan dan ekor serta anggota
gerak. Dibagian kepalanya terdapat mulut seperti moncong yang besar, daun
telinga, mata dengan selaput sehingga dapat menutup matanya, dan rambut kumis
yang digunakan sebagai alat keseimbangan pergerakannya.
Tupai memiliki 4 anggota gerak dengan 2 anggota
gerak depan berjari 4 dan 2 anggota gerak belakang berjari 5. Ditiap kakinya di
tutupi oleh rambut dan memiliki kuku yang runcing,tajam dan kecil. Kaki depan
digunakan untuk memegang makanan dan kaki belakang untuk melompat sehingga
ukuran kaki belakang lebih panjang dari kaki depan.
Tupai memiliki gigi seri yang sangat panjang seperti
pahat pada rahang atas dan bawah, tidak ada gigi taring dan terdapat diastema
yang lebar sebelum gigi geraham. Gigi tupai merupakan gigi tipe Lopodhont yaitu
gigi untuk herbivora. Rumus giginya adalah i 1/1, c 0/0, p 1-2/1, m 3/3.
Secara
taksonomi, klasifikasi tupai adalah sebagai berikut.
Kingdom: Animalia
Infraclass: Holotheria
Family: Tupaiidae
Specific name: javanica
Scientific name: - Tupaia
javanica
Tupai memiliki beberapa ciri khas sebagai
berikut.
a.
Mempunyai moncong sangat panjang pada bagian muka
yang terdapat mulut dan hidung.
b.
Panjang kepala dan badan antara 160 – 200 mm
c.
Panjang ekor berkisar 170 – 180 mm, berwarna merah
muda, bagian atas coklat zaitun dan bagian bawah kelabu kekuning-kuningan atau
kekuningan.
d.
Gigi total 38, gigi serinya berbentuk runcing tidak
seperti bajing
e.
Mempunyai lima jari bercakar pada masing-masing
kakinya.
f.
Jenis makanannya serangga. Habitatnya sering
ditemukan di daerah perkebunan.
2. Paradoxurus
hermaphroditus (Musang Luwak).
Musang luwak merupakan salah satu anggota
Mammalia yang merupakan hewan berordo carnivora karena musang merupakan hewan
pemakan daging. Sehingga musang memiliki gigi taring yang sangat besar dan tajam.
Tubuhnya meliputi kepala, leher, badan
dan ekor serta anggota gerak. Dibagian kepalanya terdapat mulut yang dapat
dibuka lebar dengan lidah yang dapat menjulur. Lalu, terdapat hidung yang
berukuran besar, daun telinga yang selalu tegak ke atas, mata yang tampak
bersinar jika terkena cahaya matahari.
Musang memiliki 4 kaki yang masing kaki sama
panjang digunakan untuk berjalan dan menangkap mangsa sehingga memiliki kuku
yang runcing membentuk cakar yang kuat.
Musang memiliki gigi seri yang pendek dan tajam,
gigi taring yang panjang, tajam dan melengkung, dan gigi gerahamnya tajam
bergerigi membentuk pisau. Diastema terletak pada rahang bawang yang bertepatan
dengan gigi taring di rahang atas. Tipe giginya merupakan tipe secodont karena
merupakan hewan carnivora dengan rumus giginya i 3/3, c 1/1, p 4/3, m2/2.
Secara
taksonomi, klasifikasi musang adalah sebagai berikut.
Order: Carnivora
Specific name: hermaphroditus
Scientific name: - Paradoxurus
hermaphroditus
Karakteristik
musang adalah sebagai berikut.
a. Memiliki moncong yang agak panjang
b. Ekor yang besar
c. Cara berjalannya khas seperti berjinjit,
badannya sebesar kucing
d. Matanya menyala saat tertangkap sinar
e. Gigi taringnya sangat besar dan runcing.
f. Lidahnya selalu dijulurkan
g. Terdapat motif putih-putih di sekitar
dahi hingga hidung.
h. Kakinya bercakar
i. Semua kaki berjari 5
j. Satu garis hitam samar-samar lewat di
tengah dahi, dari arah hidung ke atas kepala.
k. Hewan betina memiliki tiga pasang puting
susu.
l. Musang juga bersifat
nokturnal.
3. Cavia cobaya
(Marmut)
Marmut merupakan salah satu hewan mammalia dari ordo
Rodentia karena hewan ini memiliki gigi seri seperti pahat seperti hewan
Rodentia lainnya. Tubuhnya meliputi kepala,leher, badan dan anggota gerak.
Dibagian kepalanya terdapat mulut yang rata, daun telinga, mata dengan selaput
sehingga dapat menutup matanya, dan rambut kumis yang digunakan sebagai alat
keseimbangan pergerakannya.
Marmut memiliki 4 anggota gerak dengan 2 anggota
gerak depan berjari 4 dan 2 anggota gerak belakang berjari 3. Ditiap kakinya di
tutupi oleh rambut dan memiliki kuku yang runcing,tajam dan kecil. Kaki depan
digunakan untuk memegang makanan dan kaki belakang untuk melompat sehingga
ukuran kaki belakang lebih panjang dari kaki depan.
Marmut memiliki gigi seri yang sangat panjang
seperti pahat pada rahang atas dan bawah, tidak ada gigi taring dan terdapat
diastema yang lebar sebelum gigi geraham. Gigi tupai merupakan gigi tipe
Lopodhont yaitu gigi untuk herbivora. Rumus giginya adalah i 1/1, c 0/0, p 2/1, m
3/3.
Secara
taksonomi, klasifikasi marmut adalah sebagai berikut.
Infraclass: Holotheria
Order: Rodentia
Specific name: cobaya
Scientific name: - Cavia
cobaya
Dan memiliki ciri khas
sebagai berikut.
a.
Mempunyai ekor
yang menonjol
b.
Pada waktu lahir
anak marmut mirip marmut dewasa karena sudah berambut dan matanya sudah terbuka
c.
Untuk menarik
lawan jenisnya, yaitu dengan cara menyebarkan bau yang dihasilkan dari kelenjar
yang terdapat pada lekuk pirenium yang letaknya poeterior dari penis ayau vulva,
peristiwa ini disebut hedonik
d.
Memiliki gigi
pemotong seperti pahat yang berguna untuk memotong dan mengerat.
e.
Membrana
nictitans terdapat pada sudut mata.
f.
Lubang telinga
luar dilengkapi dengan daun telinga.
g.
Struktur
kelenjar susu terletak di lipatan paha, alat-alat kelamin luar dan tungkai
terdapat pada badannya.
h.
Tungkai depan
berjari tiga dan tungkai belakang berjari empat
Daftar Pustaka
Adina. (2011). Herbivora atau Karnivora. Tersedia : http://blog.unsri.ac.id/adina/hidup-sehat/herbivora-atau-karnivora/mrdetail/32552/. [06 Juni 2012].
Anonim. (2012). Tanpa
Judul. Tersedia : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120418063435AAxhp4G. [06 Juli 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Tupaia javanica. Tersedia : http://zipcodezoo.
com/animals/s/tupaia_javanica/. [06 Juli 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Paradoxurus
hermaphroditus.
Tersedia : http://zipcodezoo.
com/animals/s/ paradoxurus_hermaphroditus /. [06 Juli
2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Cavia cobaya.
Tersedia : http://zipcodezoo.
com/animals/s/ cavia_cobaya /. [06 Juli 2012].
Ara. (2010). Hewan Mammalia. Tersedia : http://tiarasnoopy.blogspot.com/2011/07/hewan-mamalia.html.
[06 Juli 2010].
Biologi Itu Mudah.
(2010). Mammalia. Tersedia : http://biologigonz.blogspot.com
/2010/06/mamalia.html. [06 Juli 2012].
Divisi Konservasi
Herbivora. (2010). Ruang Lingkup Divisi
Herbivora. Tersedia : http://divisikonservasiherbivora.blogspot.com/2010/04/ruang-lingkup-herbivora.html. [06 Juli 2012].
Muhammad Yunus, Ardi.
(2011). Formula Gigi dalam Identifikasi
Mammalia. Tersedia : http://ardisaverhino43.blogspot.com/2011/08/formula-gigi-dalam-identifikasi-mamalia.html. [06 Juli 2012].
Ryansyah, Agus. (2010).
Tupai Kekes Tupaia javanica Temuan Mammalia Baru di Kampus IPB. Tersedia : http://agusryansyah.wordpress.com/2010/04/09/tupai-kekes-tupaia-javanica-temuan-mamalia-baru-di-kampus-ipb/ . [06 Juli 2010].
Rando, Reymaster.
(2011). Classis Mammalia. Tersedia http://reymasterrando50.blogspot.com/2011/04/classis-mamalia.html.
[06 Juni 2012].
Subagja, Asep. (2010). Klasifikasi Mammalia. Tersedia : http://materibagja.blogspot.com/2010/12/klasifikasi-mamalia.html.
[06 Juni 2012].
Tamam. (2010). Rumus Gigi Hewan Mammalia. Tersedia : http://biology-community.blogspot.com/2010/06/rumus-gigi-hewan-mamalia.html. [06 Juni 2012].
Wilt Feranderen, Agung.
(Tanpa Tahun). Tanpa Judul. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/76047622/PEMBAHASAN-laporan. [06 Juli 2012].
Langganan:
Postingan (Atom)