Sabtu, 07 Juli 2012

Zoologi Aves


Secara umum, Aves sama seperti kelas yang lainnya memiliki sistem-sistem dalam tubuhnya yaitu sebagai berikut.
1. Sistem Pernafasan (Respirasi) Pada Aves
Sistem pernapasan pada hewan menyusui dan burung bekerja dengan cara yang sepenuhnya berbeda, terutama karena burung membutuhkan oksigen dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui. Sebagai contoh, burung tertentu bisa memerlukan dua puluh kali jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Karenanya, paru-paru hewan menyusui tidak dapat menyediakan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan burung. Itulah mengapa paru-paru burung diciptakan dengan rancangan yang jauh berbeda.
Pada hewan menyusui, aliran udara adalah dua arah: udara melalui jaringan saluran-saluran, dan berhenti di kantung-kantung udara yang kecil. Pertukaran oksigen-karbon dioksida terjadi di sini. Udara yang sudah digunakan mengalir dalam arah berlawanan meninggalkan paru-paru dan dilepaskan melalui tenggorokan.
Sebaliknya, pada burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada ujung yang satu, dan udara yang telah digunakan keluar melalui lubang lainnya. Hal ini memberikan persediaan oksigen yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi kebutuhannya akan tingkat energi yang tinggi.
Aves bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong udara (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke leher, perut dan sayap. Kantong udara terdapat pada daerah sebagai berikut.
a.    Pangkal leher (servikal)
b.    Ruang dada bagian depan (toraks anterior)
c.    Antar tulang selangka (korakoid)
d.   Ruang dada bagian belakang (toraks posterior)
e.    Rongga perut (saccus abdominalis)
f.     Ketiak (saccus axillaris)
Sedangkan fungsi kantong udara adalah sebagai berikut.
a.   Membantu pernafasan terutama saat terbang
b.   Menyimpan cadangan udara (oksigen)
c.   Memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
d.  Mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak
Burung mempunyai bentuk tubuh yang jauh berbeda dengan binatang yang dianggap sebagai nenek moyangnya, reptil. Paru-paru burung bekerja dengan cara yang sama sekali berbeda dengan hewan menyusui. Hewan menyusui menghirup dan membuang udara melalui batang tenggorokan yang sama. Namun pada burung, udara masuk dan keluar melalui ujung yang berlawanan. "Rancangan" khusus semacam ini diciptakan untuk memberikan volume udara yang diperlukan saat terbang. Evolusi bentuk seperti ini dari reptil tidaklah mungkin.
Inspirasi : udara kaya oksigen masuk ke paru-paru. Otot antara tulang rusuk (interkosta) berkontraksi sehingga tulang rusuk bergerak ke luar dan tulang dada membesar. Akibatnya teklanan udara dada menjadi kecil sehingga udara luar yang kaya oksigen akan masuk. Udara yang masuk sebagian kecil menuju ke paru-paru dan sebagian besar menuju ke kantong udara sebagai cadangan udara.
Ekspirasi : otot interkosta relaksasi sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula. Akibatnya rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi lebih besar dari pada tekanan udara luar. Ini menyebabkan udara dari paru-paru yang kaya karbondioksida ke luar.
Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru. Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan burung akan jumlah oksigen yang tinggi.
Pernafasan burung saat terbang : Saat terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang berfungsi untuk terbang. Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas), kantong udara di antara tulang korakoid terjepit sehingga udara kaya oksigen pada bagian itu masuk ke paru-paru.
2. Sistem Pencernaan Pada Aves
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.  Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan pada burung terdiri atas sebagai berikut.
a.    Paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
b.    Rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk,
c.    Faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat,
d.   Lambung terdiri atas: Proventrikulus (lambung kelenjar) yang banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis. Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’s teeth”,
e.    Intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas.
Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
Terbang merupakan memerlukan sejumlah besar kekuatan. Karena itulah burung memiliki perbandingan jaringan otot terhadap massa tubuh yang terbesar daripada semua makhluk. Metabolisme tubuhnya juga sesuai dengan kekuatan otot yang tinggi. Rata-rata, metabolisme tubuh suatu makhluk berlipat dua kali sewaktu suhu tubuh meningkat sebesar 50°F (10°C). Suhu tubuh burung gereja yang sebesar 108°F (42°C) serta suhu tubuh burung murai (Turdus pilaris) setinggi 109,4°F (43,5°C) menunjukkan betapa cepat kerja metabolisme tubuh mereka. Suhu tubuh yang tinggi seperti itu, yang dapat membunuh makhluk darat, justru sangat penting bagi burung untuk bertahan hidup dengan meningkatkan penggunaan energi, dan, karena itu pula, kekuatannya.
Karena kebutuhan mereka akan banyak energi, burung juga mempunyai tubuh yang mencerna makanan yang mereka makan dalam cara yang optimal. Sistem pencernaan burung memungkinkan mereka memanfaatkan dengan cara terbaik makanan yang mereka makan. Misalnya, seekor bayi bangau menggunakan 2,2 lbs (1 kg) dari massa tubuhnya untuk setiap 6,6 lbs (3 kg) makanan. Pada hewan menyusui dengan pilihan makanan yang serupa, perbandingan ini adalah sekitar 2,2 lbs (1 kg) hingga 22 lbs (10 kg). Sistem peredaran burung juga telah diciptakan selaras dengan kebutuhan energi tinggi mereka. Jika jantung manusia berdetak 78 kali per menit, jumlah detakan adalah 460 untuk burung gereja dan 615 untuk burung murai. Begitu pula, peredaran darah pada burung pun sangat cepat. Oksigen yang memasok seluruh sistem yang bekerja cepat ini disediakan oleh paru-paru unggas khusus.
3. Sistem Reproduksi Pada Aves
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.
a.    Sistem Genitalia Jantan.
1)   Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
2)   Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.
b.    Sistem Genitalia Betina.
1)   Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
2)   Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.
c.    Proses Festilisasi
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.
4. Sistem Peredaran Darah Pada Aves
Alat-alat transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
E. Pengaturan Suhu Tubuh Pada Aves
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia.
Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas antar obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar matahari. Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan dalam bentuk gas.
Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok dalam sarangnya.
Sedangkan penjelasan dari tiap spesiesnya adalah sebagai berikut.
1.    Streptopelia bitorquata (Burung Puter)
Secara morfologi burung puter terdiri dari sebagai berikut.
a.         Kepala / Caput. Caput ini memiliki organ-organ seperti organ penglihatan berupa mata yang memiliki selaput, organ pendengaran berupa lubang telinga yang tertutupi oleh bulu khusus, paruh yang pendek, runcing di ujungnya sebagai celah mulut dengan lidah yang tidak dapat dijukurkan dan di atasnya terdapat celah hidung sebagai organ penciuman.
b.         Leher yang pendek.
c.         Sayap yang terdiri dari kurang lebih 20 bulu yang besar untuk terbang. Sayapnya sepasang dan berukuran  panjang.
d.        Ekor/ caudal memiliki bulu yang cukup panjang dan menghadap ke bawah saat bertengger.
e.         Kaki pendek dan terdapat sisik sebagai tanda evolusi dari reptil. Memiliki 4 jari dengan 3 jari di depan dan 1 jari menghadap belakang.
Burung ini memiliki klasifikasi sebagai berikut.
Kingdom         : Animalia
Subkingdom    : Bilateria
Branch              : Deuterostomia
Infrakingdom  : Chordonia
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Infraphylum    : Gnathostomata
Superclass       : Tetrapoda
Class                : Aves
Subclass           : Avialae
Infraclass        : Aves
Cohort             : Neognathae
Superorder      : Psittacimorphae
Order              : Columbiformes
Suborder         : Columbae
Family             : Columbidae
Subfamily        : Columbinae
Genus              : Streptopelia
Specific name  : bitorquata
Scientific name:  Streptopelia bitorquata
Burung ini memiliki bulu yang mana ada 2 macam warna bulu, bulu yang menutupi kepala hingga badan adalah berwarna putih, sedangkan bagian ekor berwarna keabu-abuan. Strukturnya halus. Bagian-bagiannya sebagai berikut.
a.       Shaft (tangkai)
b.      Calamus
c.       Rachis
d.      Vexillum
e.       Umbilicus inferior
f.       Umbilicus superior

2.    Columba livia (Burung Merpati Balap)
Secara morfologi burung merpati ini terdiri dari sebagai berikut.
a.    Kepala / Caput. Caput ini memiliki organ-organ seperti organ penglihatan berupa mata yang memiliki selaput, organ pendengaran berupa lubang telinga yang tertutupi oleh bulu khusus, paruh yang pendek, runcing di ujungnya sebagai celah mulut dengan lidah yang tidak dapat dijukurkan dan di atasnya terdapat celah hidung sebagai organ penciuman.
b.    Leher yang pendek.
c.    Sayap yang terdiri dari kurang lebih 20 bulu yang besar untuk terbang. Sayapnya sepasang dan berukuran  panjang.
d.   Ekor/ caudal memiliki bulu yang cukup panjang dan menghadap ke bawah saat bertengger.
e.    Kaki pendek dan terdapat sisik sebagai tanda evolusi dari reptil. Memiliki 4 jari dengan 3 jari di depan dan 1 jari menghadap belakang.
Burung ini memiliki klasifikasi sebagai berikut.
Kingdom         : Animalia
Subkingdom    : Bilateria
Branch              : Deuterostomia
Infrakingdom  : Chordonia
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Infraphylum    : Gnathostomata
Superclass       : Tetrapoda
Class                : Aves
Subclass           : Avialae
Infraclass        : Aves
Cohort             : Neognathae
Superorder      : Psittacimorphae
Order              : Columbiformes
Suborder         : Columbae
Family             : Columbidae
Subfamily        : Columbinae
Genus              : Columba
Specific name  : livia
Scientific name:  Columba livia
Burung ini memiliki Warna bulu bermacam-macam, mengkilat dan halus. Bagian-bagiannya sebagai berikut.
a.    Shaft (tangkai)
b.    Calamus
c.    Rachis
d.   Vexillum
e.    Umbilicus inferior
f.     Umbilicus superior
3.    Gallus gallus (Ayam)
Secara morfologi ayam ini terdiri dari sebagai berikut.
a.    Kepala / Caput. Caput ini memiliki organ-organ seperti organ penglihatan berupa mata yang memiliki selaput, organ pendengaran berupa lubang telinga yang memiliki cuping berwarna merah, paruh yang pendek, runcing di ujungnya sebagai celah mulut dengan lidah yang tidak dapat dijukurkan dan di atasnya terdapat celah hidung sebagai organ penciuman. Selain itu terdapat jengger dan gelambir yang tampak seperti perhiasannya ayam.
b.    Leher cukup panjang.
c.    Sayap yang terdiri dari kurang lebih 20 bulu yang besar. Sayapnya sepasang dan berukuran  panjang.
d.   Ekor/ caudal memiliki bulu yang cukup panjang dan menghadap ke bawah.
e.    Kaki pendek dan terdapat sisik sebagai tanda evolusi dari reptil. Memiliki 4 jari dengan 3 jari di depan dan 1 jari menghadap belakang yang tumbuh tidak sempurna. Selain itu terdapat taji yang serupa seperti jar belakang.

Ayam  ini memiliki klasifikasi sebagai berikut.
Kingdom         : Animalia
Subkingdom    : Bilateria
Branch                        : Deuterostomia
Infrakingdom  : Chordonia
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Infraphylum    : Gnathostomata
Superclass       : Tetrapoda
Class                : Aves
Subclass           : Avialae
Infraclass        : Aves
Cohort             : Neognathae
Superorder      : Galloanserimorphae
Order              : Galliformes
Suborder         : Phasiani
Family             : Phasianidae
Subfamily        : Phasianinae
Genus              : Gallus
Specific name  : gallus
Scientific name: Gallus gallus
Warna bulu bermacam-macam yaitu hitam, oranye dan kehijauan, mengkilat serta halus. Bagian-bagiannya sebagai berikut.
a.    Shaft (tangkai)
b.    Calamus
c.    Rachis
d.   Vexillum
e.    Umbilicus inferior
f.     Umbilicus superior


4.    Anas domesticus (Angsa bebek)
Secara morfologi angsa ini terdiri dari sebagai berikut.
a.         Kepala / Caput. Caput ini memiliki organ-organ seperti organ penglihatan berupa mata yang memiliki selaput, organ pendengaran berupa lubang telinga yang ditutupi bulu khusus, paruh yang lebar, menumpul di ujungnya sebagai celah mulut dan bagian ujungnya terbentuk sisir sebagai penyaring saat mencari makan di lumpur. Di atasnya terdapat celah hidung sebagai organ penciuman.
b.         Leher  panjang.
c.         Sayap yang terdiri dari kurang lebih 20 bulu yang besar untuk terbang. Sayapnya sepasang dan berukuran sangat panjang.
d.        Ekor/ caudal memiliki bulu yang cukup panjang dengan posisi horisontal terhadap tanah.
e.         Kaki pendek dan terdapat sisik sebagai tanda evolusi dari reptil. Memiliki 4 jari dengan selaput jari diantara jari-jarinya. Berguna saat berjalan di lumpur sehingga angsa tidak terpeleset saat berjalan di tanah berlumpur.
Angsa  ini memiliki klasifikasi sebagai berikut.
Kingdom         : Animalia
Subkingdom    : Bilateria
Branch             : Deuterostomia
Infrakingdom  : Chordonia
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Infraphylum    : Gnathostomata
Superclass       : Tetrapoda
Class                : Aves
Subclass           : Avialae
Infraclass        : Aves
Superorder      : Galloanserimorphae
Order              : Anseriformes
Suborder         : Anseres
Family             : Anatidae
Subfamily        : Anatinae
Genus              : Anas
Specific name  : domesticus
Scientific name: Anas domesticus
Warna bulu seluruhnya putih. Teksturnya halus. Bagian-bagiannya sebagai berikut.
a.    Shaft (tangkai)
b.    Calamus
c.    Rachis
d.   Vexillum
e.    Umbilicus inferior
f.     Umbilicus superior
5.    Coturnix coturnix (Burung Puyuh)
Secara morfologi burung puyuh ini terdiri dari sebagai berikut.
a.    Kepala / Caput. Caput ini memiliki organ-organ seperti organ penglihatan berupa mata yang memiliki selaput, organ pendengaran berupa lubang telinga yang ditutupi bulu khusus, paruh yang kecil dan meruncing di ujungnya sebagai celah mulut dan bagian ujungnya terbentuk sisir sebagai penyaring saat mencari makan di lumpur. Di atasnya terdapat celah hidung sebagai organ penciuman.
b.    Leher  pendek.
c.    Sayap yang terdiri dari kurang lebih 20 bulu yang kecil. Sayapnya sepasang dan berukuran pendek.
d.   Ekor/ caudal memiliki bulu yang cukup panjang dengan posisi horisontal terhadap tanah.
e.    Kaki pendek dan terdapat sisik sebagai tanda evolusi dari reptil. Memiliki 4 jari dengan 3 jari menghadap ke depan dan 1 jari menghadap ke belakang.
Burung puyuh  ini memiliki klasifikasi sebagai berikut.
Kingdom         : Animalia
Subkingdom    : Bilateria
Branch                        : Deuterostomia
Infrakingdom  : Chordonia
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Infraphylum    : Gnathostomata
Superclass       : Tetrapoda
Class                : Aves
Subclass           : Avialae
Infraclass        : Aves
Cohort             : Neognathae
Superorder      : Galloanserimorphae
Order              : Galliformes
Suborder         : Phasiani
Family             : Phasianidae
Subfamily        : Perdicinae
Genus              : Coturnix
Specific name  : coturnix
Scientific name: Coturnix coturnix
Warna bulu seluruhnya kecoklatan. Teksturnya halus. Bagian-bagiannya sebagai berikut.
g.    Shaft (tangkai)
h.    Calamus
i.      Rachis
j.      Vexillum
k.    Umbilicus inferior
l.      Umbilicus superior
Dari kelima spesies yang digunakan dalam praktikum ini, terdapat 3 famili yang berbeda yaitu famili phasianidae, anatidae dan columbidae. Masing-masing dari famili ini memiliki ciri-ciri khusus yang mebedakan antara ketiganya. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut.
No.
Perbandingan
Spesies
Columbidae
Phasianidae
Anatidae
1.
Habitat
Darat,
berjalan di
tanah atau arboreal
dengan ukuran berkisar
dari yang kecil hingga
besar (15-84 cm).
Darat, berjalan di tanah.
Dapat berenang dan berjalan di tanah lumpur.
2.
Plumage
Plumage rapat dan
lembut, Kriptik atau
berwarna cerah, bahkan
ada yang berwarna
metalik (Columbidae).
Plumage
kriptik atau
sangat indah
dan mencolok
pada
jantan,beberapa species
mempunyai
sexual
dimorfism
yang jelas
dan poligami.
Plumage rapat, berwarna putih.
3.
Paruh
Paruh sangat
pendek,agak lemah dan
berbentuk kerucut
(Pteroclididae) ;
berukuran sedang,
ramping kuat dan
mempunyai cere
berdaging di
pangkalnya (merpati).
Paruh sangat pendek, keras dan berbentuk kerucut, digunakan untuk memecah biji.
Paruh lebar, kuat dan keras karena ditutupi lapisan tanduk. Pada bagian ujungnya terdapat sisir sebagai penyaring.
4.
Kaki
Kaki pendek tetapi
kuat,mempunyai 3 jari
menghadap ke depan,
bercakar, 1 jari belakang
ada atau tidak ada.
Kaki pendek tetapi kuat, mempunyai 3 jari ke depan dan 1 jari ke belakang yang tumbuh baik berguna mencengkram ranting atau tempat bertenggernya.
Kaki pendek, jarinya berselaput renang. Terdiri dari 4 jari.
5.
Sayap
Sayap panjang dan
runcing,dapat terbang
cepat tetapi
menimbulkan suara.
Sayap besar tidak dapat terbang.
Sayap besar dan panjang dapat terbang dan tidak menimbulkan suara.
6.
Sarang
Sarang dibuat di dataran
terbuka dari rantingranting (merpati) atau
dengan mencaka-cakar
tanah (sandgrouse).
Jumlah telur 1- 3 butir
berwarna putih atau
perak.
Sarang dibuat
di
tanah,telurnya yang
berwarna
kusam
dierami oleh
induk betina
atau kedua
induknya.
Sarang dibuat
di
tanah,telurnya yang
berwarna
putih atau kebiruan
dierami oleh
induk betina
atau kedua
induknya.
7.
Cara terbang
Mengambil posisi awal jongkok terlebih dahulu lalu mengepakan sayapnya.
Tidak dapat terbang
Mengepak-kepakan sayapnya berulang-ulang.

 Daftar Pustaka

Rudiyanto. (2011). Aves dan Ciri-Cirinya. Tersedia : http://rudiyan toblog.blogspot.com/2011/12/ayam-aves-yang-di-adu-dikutip-dari .html . [29 Juni 2012].

Asiah Soesilawati, Soesi. (Tanpa Tahun). Aves. Tersedia : http:// file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195904011983032-SOESI_ASIAH_SOESILAWATY/ MATERI_PEMBELAJA RAN_ZOOLOGI_VERTEBRATA/AVES.pdf. [2 Juli 2012].

Anonim. (Tanpa Tahun). Merpati. Tersedia : http://id.wikipedia. org/wiki/Merpati_balap. [29 Juni 2012].

Hamdan. (2011). Ciri-ciri Merpati Ketinggian. Tersedia : http://merpati-ketinggian.blogspot.com/. [29 Juni 2012].

Anonim. (Tanpa Tahun). Analisis Keragaman Genetik Burung Famili Columbidae dengan Penanda Random Amplified Polymorphic DNA. Tersedia : http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_ 056111_chapter2.pdf. [29 Juni 2012].

Anonim. (Tanpa Tahun). Streptopelia bitorquata. Tersedia : http://zipcodezoo. com/animals/s/streptopelia_bitorquata/. [29 Juni 2012].

Anonim. (Tanpa Tahun). Tanpa Judul. Tersedia : http://www. frontiersinzoology.com/content/4/1/23/figure/F7. [29 Juni 2012].

Anonim. (Tanpa Tahun). Tanpa Judul. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/77000275/AVES. [29 Juni 2012].

Prasetya Ari Bowo, Rengga. (2011). Laporan Praktikum Zoologi Vertebrata Aves. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/86650614/Praktikum-aves. [29 Juni 2012].

Anonim. (Tanpa Tahun). Columba livia. Tersedia : http://zipcodezoo. com/animals/s/columba_livia/. [29 Juni 2012].

Bioluscious. (2011). Anatomi Burung Merpati. Tersedia : http://bioluscious .blogspot.com/2011/03/anatomi-burung-merpati-columba.html. [29 Juni 2012].

Anonim. (Tanpa Tahun). Ayam. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam. [29 Juni 2012].

Anonim. (Tanpa Tahun). Gallus gallus. Tersedia : http://zipcodezoo. com/animals/s/gallus_gallus/. [29 Juni 2012].

Anonim. (Tanpa Tahun). Angsa. Tersedia : http://id.wikipedia. org/wiki/Angsa. [29 Juni 2012].

Anonim. (Tanpa Tahun). Anas domesticus. Tersedia : http://zipcodezoo. com/animals/s/anas_domesticus/. [29 Juni 2012].

Bahar, Irnayanti. (2011). Laporan Praktikum Zoologi Vertebrata. http://irna yantibahar.blogspot.com/2011/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html. [29 Juni 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Burung Puyuh. Tersedia : http://id.wikipedia.org /wiki/Burung_puyuh. [29 Juni 2012].

Anonim. (Tanpa Tahun). Coturnix coturnix. Tersedia : http://zipcodezoo. com/animals/s/coturnix_coturnix/. [29 Juni 2012].

2 komentar:

  1. Casino Games, Live Casinos, Live Dealers, and Video
    Casino Games, Live Dealers, and Video Slots. As such, 슬롯머신 the 10bet world's largest online 메이저사이트 추천 casino games provider has a catalog of 도박장 over 2000 titles. In addition 카지 to

    BalasHapus
  2. Slotz, Casinos & Games Finder (iOS) - Mapyro
    Find the 세종특별자치 출장마사지 Best Casino Finder 서산 출장샵 (iOS) and Play the Best Casinos for Free in 2021. slots 논산 출장마사지 in slotz, 나주 출장마사지 casino games, jackpot slots and many 오산 출장마사지 more.

    BalasHapus