Secara
umum, Aves sama seperti kelas yang lainnya memiliki sistem-sistem dalam
tubuhnya yaitu sebagai berikut.
1.
Sistem Pernafasan (Respirasi) Pada Aves
Sistem pernapasan pada
hewan menyusui dan burung bekerja dengan cara yang sepenuhnya berbeda, terutama
karena burung membutuhkan oksigen dalam jumlah yang jauh lebih besar
dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui. Sebagai contoh, burung tertentu
bisa memerlukan dua puluh kali jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh manusia.
Karenanya, paru-paru hewan menyusui tidak dapat menyediakan oksigen dalam
jumlah yang dibutuhkan burung. Itulah mengapa paru-paru burung diciptakan
dengan rancangan yang jauh berbeda.
Pada hewan menyusui,
aliran udara adalah dua arah: udara melalui jaringan saluran-saluran, dan
berhenti di kantung-kantung udara yang kecil. Pertukaran oksigen-karbon
dioksida terjadi di sini. Udara yang sudah digunakan mengalir dalam arah
berlawanan meninggalkan paru-paru dan dilepaskan melalui tenggorokan.
Sebaliknya, pada
burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada ujung yang satu,
dan udara yang telah digunakan keluar melalui lubang lainnya. Hal ini
memberikan persediaan oksigen yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi
kebutuhannya akan tingkat energi yang tinggi.
Aves bernafas dengan
paru-paru yang berhubungan dengan kantong udara (sakus pneumatikus) yang
menyebar sampai ke leher, perut dan sayap. Kantong
udara terdapat pada daerah sebagai berikut.
a.
Pangkal
leher (servikal)
b.
Ruang
dada bagian depan (toraks anterior)
c.
Antar
tulang selangka (korakoid)
d.
Ruang
dada bagian belakang (toraks posterior)
e.
Rongga
perut (saccus abdominalis)
f.
Ketiak
(saccus axillaris)
Sedangkan fungsi
kantong udara adalah
sebagai berikut.
a.
Membantu
pernafasan terutama saat terbang
b.
Menyimpan
cadangan udara (oksigen)
c.
Memperbesar
atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
d. Mencegah hilangnya panas tubuh yang
terlalu banyak
Burung mempunyai bentuk
tubuh yang jauh berbeda dengan binatang yang dianggap sebagai nenek moyangnya,
reptil. Paru-paru burung bekerja dengan cara yang sama sekali berbeda dengan
hewan menyusui. Hewan menyusui menghirup dan membuang udara melalui batang
tenggorokan yang sama. Namun pada burung, udara masuk dan keluar melalui ujung
yang berlawanan. "Rancangan" khusus semacam ini diciptakan untuk
memberikan volume udara yang diperlukan saat terbang. Evolusi bentuk seperti
ini dari reptil tidaklah mungkin.
Inspirasi : udara kaya
oksigen masuk ke paru-paru. Otot antara tulang rusuk (interkosta) berkontraksi
sehingga tulang rusuk bergerak ke luar dan tulang dada membesar. Akibatnya
teklanan udara dada menjadi kecil sehingga udara luar yang kaya oksigen akan
masuk. Udara yang masuk sebagian kecil menuju ke paru-paru dan sebagian besar
menuju ke kantong udara sebagai cadangan udara.
Ekspirasi : otot
interkosta relaksasi sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula.
Akibatnya rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi lebih besar dari pada
tekanan udara luar. Ini menyebabkan udara dari paru-paru yang kaya
karbondioksida ke luar.
Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru. Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan burung akan jumlah oksigen yang tinggi.
Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru. Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan burung akan jumlah oksigen yang tinggi.
Pernafasan burung saat
terbang : Saat terbang pergerakan aktif dari
rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan
pangkal perlekatan otot yang berfungsi untuk terbang. Saat mengepakan sayap
(sayap diangkat ke atas), kantong udara di antara tulang korakoid terjepit
sehingga udara kaya oksigen pada bagian itu masuk ke paru-paru.
2.
Sistem Pencernaan Pada Aves
Organ pencernaan pada
burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan
burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran
pencernaan pada burung terdiri atas sebagai berikut.
a.
Paruh:
merupakan modifikasi dari gigi,
b. Rongga mulut: terdiri atas rahang atas
yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk,
c.
Faring:
berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini
disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi
dengan cepat,
d.
Lambung
terdiri atas: Proventrikulus (lambung kelenjar) yang
banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis. Ventrikulus
(lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan
biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang
berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’s teeth”,
e.
Intestinum:
terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Usus
halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas.
Pada burung merpati
tidak terdapat kantung empedu.
Terbang merupakan memerlukan sejumlah besar kekuatan. Karena itulah burung memiliki perbandingan jaringan otot terhadap massa tubuh yang terbesar daripada semua makhluk. Metabolisme tubuhnya juga sesuai dengan kekuatan otot yang tinggi. Rata-rata, metabolisme tubuh suatu makhluk berlipat dua kali sewaktu suhu tubuh meningkat sebesar 50°F (10°C). Suhu tubuh burung gereja yang sebesar 108°F (42°C) serta suhu tubuh burung murai (Turdus pilaris) setinggi 109,4°F (43,5°C) menunjukkan betapa cepat kerja metabolisme tubuh mereka. Suhu tubuh yang tinggi seperti itu, yang dapat membunuh makhluk darat, justru sangat penting bagi burung untuk bertahan hidup dengan meningkatkan penggunaan energi, dan, karena itu pula, kekuatannya.
Terbang merupakan memerlukan sejumlah besar kekuatan. Karena itulah burung memiliki perbandingan jaringan otot terhadap massa tubuh yang terbesar daripada semua makhluk. Metabolisme tubuhnya juga sesuai dengan kekuatan otot yang tinggi. Rata-rata, metabolisme tubuh suatu makhluk berlipat dua kali sewaktu suhu tubuh meningkat sebesar 50°F (10°C). Suhu tubuh burung gereja yang sebesar 108°F (42°C) serta suhu tubuh burung murai (Turdus pilaris) setinggi 109,4°F (43,5°C) menunjukkan betapa cepat kerja metabolisme tubuh mereka. Suhu tubuh yang tinggi seperti itu, yang dapat membunuh makhluk darat, justru sangat penting bagi burung untuk bertahan hidup dengan meningkatkan penggunaan energi, dan, karena itu pula, kekuatannya.
Karena kebutuhan mereka
akan banyak energi, burung juga mempunyai tubuh yang mencerna makanan yang
mereka makan dalam cara yang optimal. Sistem pencernaan burung memungkinkan
mereka memanfaatkan dengan cara terbaik makanan yang mereka makan. Misalnya,
seekor bayi bangau menggunakan 2,2 lbs (1 kg) dari massa tubuhnya untuk setiap
6,6 lbs (3 kg) makanan. Pada hewan menyusui dengan pilihan makanan yang serupa,
perbandingan ini adalah sekitar 2,2 lbs (1 kg) hingga 22 lbs (10 kg). Sistem
peredaran burung juga telah diciptakan selaras dengan kebutuhan energi tinggi
mereka. Jika jantung manusia berdetak 78 kali per menit, jumlah detakan adalah
460 untuk burung gereja dan 615 untuk burung murai. Begitu pula, peredaran
darah pada burung pun sangat cepat. Oksigen yang memasok seluruh sistem yang
bekerja cepat ini disediakan oleh paru-paru unggas khusus.
3. Sistem
Reproduksi Pada Aves
Kelompok burung
merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat kelamin
luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara
saling menempelkan kloaka.
a.
Sistem
Genitalia Jantan.
1)
Testis
berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin,
terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin
ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
2)
Saluran
reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus
wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus
deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang
disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi
membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus
ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian
menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter
ketika masuk kloaka.
b.
Sistem
Genitalia Betina.
1)
Ovarium.
Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan
terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
2)
Saluran
reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang,
bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi
beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka
yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh
fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin,
selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus
atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.
c.
Proses
Festilisasi
Pada
burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak
tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh
suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar
menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang
testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur
dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu
pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah
kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup
matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam
sarang.
4. Sistem
Peredaran Darah Pada Aves
Alat-alat
transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan pembuluh darah.
Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri
dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen yang berasal dari
paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung karbondioksida
yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung merupakan peredaran
darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
E.
Pengaturan Suhu Tubuh Pada Aves
Pengaturan
suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah
elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan
berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood
animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan
endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm
adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas
lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada
suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan,
amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya
berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm
umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia.
Dalam
pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang
ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4
proses, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah
perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah
transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh.
Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas
antar obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar matahari.
Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan
dalam bentuk gas.
Hewan
mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai
contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme
dengan perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan
produksi panas. Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu
dingin dengan cara berkelompok dalam sarangnya.
Sedangkan penjelasan dari tiap spesiesnya adalah sebagai
berikut.
1. Streptopelia
bitorquata (Burung
Puter)
Secara morfologi burung puter terdiri dari sebagai berikut.
a.
Kepala / Caput.
Caput ini memiliki organ-organ seperti organ penglihatan berupa mata yang
memiliki selaput, organ pendengaran berupa lubang telinga yang tertutupi oleh bulu
khusus, paruh yang pendek, runcing di ujungnya sebagai celah mulut dengan lidah
yang tidak dapat dijukurkan dan di atasnya terdapat celah hidung sebagai organ
penciuman.
b.
Leher yang pendek.
c.
Sayap yang terdiri
dari kurang lebih 20 bulu yang besar untuk terbang. Sayapnya sepasang dan
berukuran panjang.
d.
Ekor/ caudal memiliki
bulu yang cukup panjang dan menghadap ke bawah saat bertengger.
e.
Kaki pendek dan
terdapat sisik sebagai tanda evolusi dari reptil. Memiliki 4 jari dengan 3 jari
di depan dan 1 jari menghadap belakang.
Burung ini memiliki klasifikasi
sebagai berikut.
Specific
name : bitorquata
Scientific name: Streptopelia bitorquata
Burung ini memiliki bulu yang
mana ada 2 macam warna bulu, bulu yang menutupi kepala hingga
badan adalah berwarna putih, sedangkan bagian ekor berwarna keabu-abuan. Strukturnya
halus. Bagian-bagiannya sebagai berikut.
a.
Shaft (tangkai)
b.
Calamus
c.
Rachis
d.
Vexillum
e.
Umbilicus inferior
f.
Umbilicus superior
2. Columba
livia (Burung
Merpati Balap)
Secara morfologi burung merpati ini terdiri dari sebagai berikut.
a.
Kepala / Caput.
Caput ini memiliki organ-organ seperti organ penglihatan berupa mata yang
memiliki selaput, organ pendengaran berupa lubang telinga yang tertutupi oleh
bulu khusus, paruh yang pendek, runcing di ujungnya sebagai celah mulut dengan
lidah yang tidak dapat dijukurkan dan di atasnya terdapat celah hidung sebagai
organ penciuman.
b.
Leher yang pendek.
c.
Sayap yang terdiri
dari kurang lebih 20 bulu yang besar untuk terbang. Sayapnya sepasang dan
berukuran panjang.
d.
Ekor/ caudal
memiliki bulu yang cukup panjang dan menghadap ke bawah saat bertengger.
e.
Kaki pendek dan
terdapat sisik sebagai tanda evolusi dari reptil. Memiliki 4 jari dengan 3 jari
di depan dan 1 jari menghadap belakang.
Burung ini memiliki klasifikasi
sebagai berikut.
Specific
name : livia
Scientific name: Columba
livia
Burung ini memiliki Warna bulu bermacam-macam, mengkilat dan halus.
Bagian-bagiannya sebagai berikut.
a.
Shaft (tangkai)
b.
Calamus
c.
Rachis
d.
Vexillum
e.
Umbilicus inferior
f.
Umbilicus superior
3. Gallus gallus (Ayam)
Secara morfologi ayam ini terdiri dari sebagai berikut.
a.
Kepala / Caput.
Caput ini memiliki organ-organ seperti organ penglihatan berupa mata yang
memiliki selaput, organ pendengaran berupa lubang telinga yang memiliki cuping
berwarna merah, paruh yang pendek, runcing di ujungnya sebagai celah mulut
dengan lidah yang tidak dapat dijukurkan dan di atasnya terdapat celah hidung
sebagai organ penciuman. Selain itu terdapat jengger dan gelambir yang tampak
seperti perhiasannya ayam.
b.
Leher cukup
panjang.
c.
Sayap yang terdiri
dari kurang lebih 20 bulu yang besar. Sayapnya sepasang dan berukuran panjang.
d.
Ekor/ caudal
memiliki bulu yang cukup panjang dan menghadap ke bawah.
e.
Kaki pendek dan
terdapat sisik sebagai tanda evolusi dari reptil. Memiliki 4 jari dengan 3 jari
di depan dan 1 jari menghadap belakang yang tumbuh tidak sempurna. Selain itu
terdapat taji yang serupa seperti jar belakang.
Ayam ini memiliki klasifikasi sebagai berikut.
Specific
name : gallus
Scientific
name: Gallus gallus
Warna bulu bermacam-macam yaitu hitam, oranye dan
kehijauan, mengkilat serta halus. Bagian-bagiannya sebagai berikut.
a.
Shaft (tangkai)
b.
Calamus
c.
Rachis
d.
Vexillum
e.
Umbilicus inferior
f.
Umbilicus superior
4. Anas domesticus (Angsa bebek)
Secara morfologi angsa ini terdiri dari sebagai berikut.
a.
Kepala / Caput.
Caput ini memiliki organ-organ seperti organ penglihatan berupa mata yang
memiliki selaput, organ pendengaran berupa lubang telinga yang ditutupi bulu
khusus, paruh yang lebar, menumpul di ujungnya sebagai celah mulut dan bagian
ujungnya terbentuk sisir sebagai penyaring saat mencari makan di lumpur. Di
atasnya terdapat celah hidung sebagai organ penciuman.
b.
Leher panjang.
c.
Sayap yang terdiri
dari kurang lebih 20 bulu yang besar untuk terbang. Sayapnya sepasang dan
berukuran sangat panjang.
d.
Ekor/ caudal
memiliki bulu yang cukup panjang dengan posisi horisontal terhadap tanah.
e.
Kaki pendek dan
terdapat sisik sebagai tanda evolusi dari reptil. Memiliki 4 jari dengan selaput
jari diantara jari-jarinya. Berguna saat berjalan di lumpur sehingga angsa
tidak terpeleset saat berjalan di tanah berlumpur.
Angsa ini memiliki klasifikasi sebagai berikut.
Specific
name : domesticus
Scientific
name: Anas domesticus
Warna bulu seluruhnya putih. Teksturnya halus.
Bagian-bagiannya sebagai berikut.
a.
Shaft (tangkai)
b.
Calamus
c.
Rachis
d.
Vexillum
e.
Umbilicus inferior
f.
Umbilicus superior
5. Coturnix
coturnix (Burung Puyuh)
Secara morfologi burung puyuh ini terdiri dari sebagai berikut.
a.
Kepala / Caput.
Caput ini memiliki organ-organ seperti organ penglihatan berupa mata yang
memiliki selaput, organ pendengaran berupa lubang telinga yang ditutupi bulu
khusus, paruh yang kecil dan meruncing di ujungnya sebagai celah mulut dan
bagian ujungnya terbentuk sisir sebagai penyaring saat mencari makan di lumpur.
Di atasnya terdapat celah hidung sebagai organ penciuman.
b.
Leher pendek.
c.
Sayap yang terdiri
dari kurang lebih 20 bulu yang kecil. Sayapnya sepasang dan berukuran pendek.
d.
Ekor/ caudal
memiliki bulu yang cukup panjang dengan posisi horisontal terhadap tanah.
e.
Kaki pendek dan
terdapat sisik sebagai tanda evolusi dari reptil. Memiliki 4 jari dengan 3 jari
menghadap ke depan dan 1 jari menghadap ke belakang.
Burung puyuh ini memiliki klasifikasi sebagai berikut.
Specific
name : coturnix
Scientific
name: Coturnix coturnix
Warna bulu seluruhnya kecoklatan. Teksturnya halus. Bagian-bagiannya
sebagai berikut.
g.
Shaft (tangkai)
h.
Calamus
i.
Rachis
j.
Vexillum
k.
Umbilicus inferior
l.
Umbilicus superior
Dari kelima spesies yang digunakan dalam praktikum ini, terdapat 3 famili
yang berbeda yaitu famili phasianidae, anatidae dan columbidae. Masing-masing
dari famili ini memiliki ciri-ciri khusus yang mebedakan antara ketiganya.
Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut.
No.
|
Perbandingan
|
Spesies
|
||
Columbidae
|
Phasianidae
|
Anatidae
|
||
1.
|
Habitat
|
Darat,
berjalan di
tanah atau arboreal
dengan ukuran berkisar
dari yang kecil hingga
besar (15-84 cm).
|
Darat, berjalan di tanah.
|
Dapat berenang dan berjalan di tanah lumpur.
|
2.
|
Plumage
|
Plumage rapat dan
lembut, Kriptik atau
berwarna cerah, bahkan
ada yang berwarna
metalik (Columbidae).
|
Plumage
kriptik atau
sangat indah
dan mencolok
pada
jantan,beberapa species
mempunyai
sexual
dimorfism
yang jelas
dan poligami.
|
Plumage rapat, berwarna putih.
|
3.
|
Paruh
|
Paruh sangat
pendek,agak lemah dan
berbentuk kerucut
(Pteroclididae) ;
berukuran sedang,
ramping kuat dan
mempunyai cere
berdaging di
pangkalnya (merpati).
|
Paruh sangat pendek, keras dan berbentuk kerucut, digunakan untuk
memecah biji.
|
Paruh lebar, kuat dan keras karena ditutupi lapisan tanduk. Pada bagian
ujungnya terdapat sisir sebagai penyaring.
|
4.
|
Kaki
|
Kaki pendek tetapi
kuat,mempunyai 3 jari
menghadap ke depan,
bercakar, 1 jari belakang
ada atau tidak ada.
|
Kaki pendek tetapi kuat, mempunyai 3 jari ke depan dan 1 jari ke
belakang yang tumbuh baik berguna mencengkram ranting atau tempat
bertenggernya.
|
Kaki pendek, jarinya berselaput renang. Terdiri dari 4 jari.
|
5.
|
Sayap
|
Sayap panjang dan
runcing,dapat terbang
cepat tetapi
menimbulkan suara.
|
Sayap besar tidak dapat terbang.
|
Sayap besar dan panjang dapat terbang dan tidak menimbulkan suara.
|
6.
|
Sarang
|
Sarang dibuat di dataran
terbuka dari rantingranting (merpati) atau
dengan mencaka-cakar
tanah (sandgrouse).
Jumlah telur 1- 3 butir
berwarna putih atau
perak.
|
Sarang dibuat
di
tanah,telurnya yang
berwarna
kusam
dierami oleh
induk betina
atau kedua
induknya.
|
Sarang dibuat
di
tanah,telurnya yang
berwarna
putih atau kebiruan
dierami oleh
induk betina
atau kedua
induknya.
|
7.
|
Cara terbang
|
Mengambil posisi awal jongkok terlebih dahulu lalu mengepakan sayapnya.
|
Tidak dapat terbang
|
Mengepak-kepakan sayapnya berulang-ulang.
|
Daftar
Pustaka
Rudiyanto. (2011). Aves dan
Ciri-Cirinya. Tersedia : http://rudiyan toblog.blogspot.com/2011/12/ayam-aves-yang-di-adu-dikutip-dari
.html . [29 Juni
2012].
Asiah Soesilawati, Soesi.
(Tanpa Tahun). Aves. Tersedia : http://
file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195904011983032-SOESI_ASIAH_SOESILAWATY/
MATERI_PEMBELAJA RAN_ZOOLOGI_VERTEBRATA/AVES.pdf. [2 Juli 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Merpati. Tersedia : http://id.wikipedia.
org/wiki/Merpati_balap. [29 Juni 2012].
Hamdan. (2011). Ciri-ciri Merpati Ketinggian. Tersedia : http://merpati-ketinggian.blogspot.com/. [29 Juni 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Analisis Keragaman Genetik Burung Famili Columbidae dengan Penanda
Random Amplified Polymorphic DNA. Tersedia : http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_ 056111_chapter2.pdf. [29 Juni 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Streptopelia bitorquata. Tersedia : http://zipcodezoo. com/animals/s/streptopelia_bitorquata/. [29 Juni 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Tanpa Judul. Tersedia : http://www. frontiersinzoology.com/content/4/1/23/figure/F7. [29 Juni 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Tanpa Judul. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/77000275/AVES. [29 Juni 2012].
Prasetya Ari Bowo, Rengga. (2011). Laporan
Praktikum Zoologi Vertebrata Aves. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/86650614/Praktikum-aves. [29 Juni 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Columba livia. Tersedia : http://zipcodezoo. com/animals/s/columba_livia/. [29 Juni 2012].
Bioluscious. (2011). Anatomi Burung Merpati. Tersedia : http://bioluscious .blogspot.com/2011/03/anatomi-burung-merpati-columba.html. [29 Juni 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Ayam. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam. [29 Juni 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Gallus gallus. Tersedia : http://zipcodezoo. com/animals/s/gallus_gallus/. [29 Juni 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Angsa. Tersedia : http://id.wikipedia.
org/wiki/Angsa. [29 Juni 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Anas domesticus. Tersedia : http://zipcodezoo. com/animals/s/anas_domesticus/. [29 Juni 2012].
Anonim.
(tanpa Tahun). Anas. Tersedia : http://translate.google.co.id/translate ?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Anas&prev=/search%3Fq%3Danas%2Bdomesticus%26hl%3Did%26sa%3DX%26biw%3D1064%26bih%3D523%26prmd%3Dimvns&sa=X&ei=YBHtT-yxLdGTiQf29aGdDQ&ved=0CE0Q7gEwAA. [29 Juni 2012].
Bahar, Irnayanti. (2011). Laporan Praktikum Zoologi Vertebrata. http://irna yantibahar.blogspot.com/2011/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html. [29 Juni 2012].
Anonim. (Tanpa Tahun). Burung Puyuh. Tersedia : http://id.wikipedia.org /wiki/Burung_puyuh. [29 Juni 2012].
Casino Games, Live Casinos, Live Dealers, and Video
BalasHapusCasino Games, Live Dealers, and Video Slots. As such, 슬롯머신 the 10bet world's largest online 메이저사이트 추천 casino games provider has a catalog of 도박장 over 2000 titles. In addition 카지 to
Slotz, Casinos & Games Finder (iOS) - Mapyro
BalasHapusFind the 세종특별자치 출장마사지 Best Casino Finder 서산 출장샵 (iOS) and Play the Best Casinos for Free in 2021. slots 논산 출장마사지 in slotz, 나주 출장마사지 casino games, jackpot slots and many 오산 출장마사지 more.