Rabu, 11 Juli 2012

Metode Kuadrat


KURVA LUAS MINIMAL

(METODE KUADRAT)


LAPORAN
Dilaporkan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum Mata Kuliah

Ekologi Tumbuhan


Disusun oleh
Kelompok 3 Kelas 3B
Aji Rahmat Fuadi
092154051
Nita Rahmawati
092154054
Ai Lita Yulianti
092154055
Wina Purnamasari D.
092154060
Nina Ratnaningsih
092154067
Ema Susanti
092154070


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012



KURVA LUAS MINIMAL
(Metode Kuadrat)

    A.    Tujuan
   Menentukan luas petak minimum yang representatif dengan komunitas  tumbuhan yang dianalisis.

     B.     Landasan teori
Luas minimum atau kurava spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi yang menggunaka petak contoh (kuadrat). Luas minimum digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh (sampling area) yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut. Makin tinggi keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, maki luas petak contoh yang digunakan. Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum yang mewakili vegetasi hasil luas minimum, akan dijadikan patokan dalam analisis vegetasi dengan metode kuadrat.

Metode Kuadrat adalah salah satu metode dengan bentuk sampel dapat berupa segi empat atau lingkaran dengan luas tertentu. Hal ini tergantung pada bentuk vegetasi. Berdasarkan metode pantauan luas minimum akan dapat di tentukan luas kuadrat yang di perlukan untuk setiap bentuk vegetasi tadi. Untuk setiap plot yang di sebarkan di lakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan dan frekuensi. Variabel kerimbunan dan kerapatan di tentukan berdasarkan luas kerapatan. Dari spesies yang di temukan dari sejumlah kuadrat yang di buat.




Metode kuadrat pada umumnya dilakukan jika hanya vegetasi tingkat pohon saja yang menjadi bahan penelitian. Metode ini mudah dan lebih cepat digunakan untuk mengetahui komposisi, dominansi pohon dan menaksir volumenya. 
Keragaman spesies dapat diambil untuk menanadai jumlah spesies dalam suatu daerah tertentu atau sebagai jumlah spesies diantara jumlah total individu dari seluruh spesies yang ada. Hubungan ini dapaat dinyatakan secara numerik sebagai indeks keragaman atau indeks nilai penting. 

Kerapatan   (K)                       =  Jumlah individu  
                     Luas petak ukur

Kerapatan relatif (KR)            = Kerapatan satu jenis     x 100% 
                    Kerapatan seluruh jenis

Frekwensi     (F)                      =  Jumlah petak penemuan suatu jenis 
                     Jumlah seluruh petak

Frekwensi relatif  (FR)           =  Frekwensi suatu jenis  x 100%
                    Frekwensi seluruh jenis

Dominansi    (D)                     = Luas Bidang Dasar suatu jenis  
                    Luas petak ukur

Dominansi relatif   (DR)         = Dominansi suatu jenis  x 100% 
                    Dominansi seluruh jenis

Nilai Penting                              =  Kr + Dr + Fr

    C.    Alat dan Bahan
1.      Tali
2.      Patok (± 15 buah)
3.      Meteran
4.      Alat tulis Catatan

   D.     Prosedur percobaan
1.      Menetukan daerah yang akan diuji keanekaragaman vegetasinya.
2.      Membuat kuadrat pada daerah yang sudah ditentukan di tempat tersebut dengan laus 0,5 m2 x 0,5 m2.
3.   Menghitung dan mencatat jenis tumbuhan yang ada pada luas kuadrat tersebut.
4.    Kemudian kuadrat diperluas 2 kali dan menghitung kembali tambahan spesies yang baru.
5.   Perluasan kuadrat diteruskan sampai tidak ada tambahan spesies yang baru dari setiap perluasan kuadrat 2 kali luas kuadrat sebelumnya.
6.  Menghitung jumlah spesies yang ada dan perluasan kuadrat disusun dalam suatu table dan kemudian menggambar kurva. Kurva ini disebut kurva minimum.




 Pembahasan

Penelitian ini menggunakan metode kuadrat yang bertujuan untuk mengetahui luas minimum vegetasi di suatu tempat. Metode kuadrat cocok diterapkan untuk daerah mana saja namun ada sumber lain yang mengatakan bahwa metode ini lebih cocok digunakan untuk daerah dengan vegetasinya tersebar seperti vegetasi hutan dan vegetasi kompleks lainnya (berupa pohon) karena dalam metode ini dilakukan penghitungan secara manual terhadap jumlah pohon yang tumbuh, jika berupa rumput atau tumbuhan lainnya yang berupa herba pendek akan memakan waktu yang sangat lama.
      Metode ini memiliki keuntungan dalam hal bahwa metode kuadran mudah dan lebih cepat digunakan untuk mengetahui komposisi, dominansi pohon dan menaksir volumenya. Sedangkan kerugian atau kelemahannya adalah dalam hal perlu ketelitian yang ekstra dan kesabaran untuk menghitung jumlah tumbuhan yang tumbuh serta lebih baik digunakan hanya untuk menghitung vegetasi berupa pohon saja. Dari hasil pengamatan dapat dijelaskan bahwa keragaman vegetasi yang berada di kebun Botani yang terletak di belakang gedung FKIP Universitas Siliwangi cukup banyak. Hal tersebut terbukti melalui perluasan Kuadrat mencapai 8 kotak kuadrat. Dari kurva tersebut, dapat terlihat bahwa terjadi garis mendatar dari luas kuadrat I+II+III+IV+V+VI+VI dengan I+II+III+IV+V+VI+VII+VIII yang berarti sudah tidak ada penambahan spesies baru setelah luas kuadrat I+II+III+IV+V+VI+VII+VI. Sehingga dapat diketahui bahwa luas minimum untuk vegetasi di kebun Botani belakang gedung FKIP adalah luas kuadrat I+II+III+IV+V+VI+ VII+VI yaitu 4m x 2m = 8 m2.
Tabel 1. Menentukan Luas Kurva Minimum
Luas Kuadrat
Spesies
Jumlah Spesies
Penambahan Spesies
I
5
0
I+II
9
4
I+II+III
11
2
I+II+III+IV
12
1
I+II+III+IV+V
14
2
I+II+III+IV+V+VI
20
6
I+II+III+IV+V+VI+VII
20
0
I+II+III+IV+V+VI+VII+VIII
20
0
  Kesimpulan


Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa luas petak minimum yang representative dengan komunitas tumbuhan di kebun botani belakang gedung FKIP Universitas Siliwangi adalah luas kuadrat I+II+III+IV+V+ VI+VII+VI sebesar 8 m2.

        Daftar Pustaka
Fauzi Rohman, Imam. (2012). Metode Analisis Vegetasi. Blog Online. [14 April 2012].
Anugrah, Novia. (2011). Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan Struktur dan Komposisi Hutan. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.
          















Tidak ada komentar:

Posting Komentar